teks

GANJA BUKAN NARKOTIKA GANJA BUKAN NARKOTIKA GANJA BUKAN NARKOTIKA GANJA BUKAN NARKOTIKA GANJA BUKAN NARKOTIKA

Selasa, 19 Maret 2013

BADAN AHLI MITOS GANJA NASIONAL

Kampanye Badan Ahli Mitos Ganja Nasional
Ganja membuat seseorang mengalami sindrom amotivasional atau malas (dalam bahasa sehari-hari) adalah ungkapan yang populer di masyarakat. Tidak jarang juga seorang ibu yang melihat anaknya malas kemudian menuduhnya sebagai pengguna ganja (padahal memang anak itu pemalas).  Ungkapan umum kedua adalah ganja dapat menyebabkan penggunanya ketergantungan. Sehingga ketika seseorang mulai menggunakannya, Ia akan kesulitan bahkan kesakitan untuk berhenti menggunakan ganja. Sindrom yang sering kita jumpai pada perokok tembakau aktif. Setelah kami telusuri dalam beberapa waktu, ternyata ungkapan tersebut adalah suatu keyakinan dari lembaga besar di Indonesia yaitu BNN yang salah satu tugasnya menyampaikan informasi tentang efek ganja kepada masyarakat.
Para ahli kedokteran tidak menemukan satupun efek dari ganja yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kendali dan ambisi. Dalam sebuah studi laboratorium, subyek yang diberi ganja dalam dosis tinggi selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu tidak menunjukkan penurunan motivasi atau produktivitas kerja. Di antara pekerja dewasa, para pengguna ganja cenderung mendapatkan gaji lebih tinggi daripada bukan pengguna. Mahasiswa pengguna ganja ternyata memiliki nilai yang sama dengan mereka yang tidak menggunakan ganja. Di antara siswa SMA, penguna berat ganja berkaitan erat dengan kegagalan menyelesainkan pendidikan sekolah, tetapi sering kali kegagalan tersebut datang sebelum siswa menggunakan ganja.
Riset menemukan bahwa menggunakan ganja tidak menyebabkan ketergantungan fisik. Seorang pengguna berat ganja dapat berhenti dengan mudah tanpa mengalami kesulitan. Jikalau ada orang mengalami gejala putus ganja, efeknya hanya bersifat mild. Saat ini lebih dari 190juta masyarakat dunia menggunakan ganja dan hanya sedikit -di bawah 1%- yang mengunakan secara rutin setiap hari. Kebanyakan dari mereka adalah pengguna situasional.
Keyakinan yang dipegang teguh oleh BNN ternyata bertentangan dengan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukan lebih dari 40 tahun hingga saat ini oleh para ahli kedokteran dunia. Mulai saat ini dan kedepannya, kami akan menyebut mereka sebagai Badan Ahli Mitos Ganja Nasional. Predikat ini secara prinsip mereka yang memulainya (kami menegaskan) dan harus mereka sendiri yang menghentikannya (kami mendorong). Caranya sangatlah sederhana dan sudah diatur dalam UU Narkotika tahun 2009, lakukan penelitian ilmiah bersama Kemenkes RI dengan melibatkan profesional.
Kampanye LGN copy
Sumber :
Zimmer, Lynn., & Morgan, J. P. (1997). Marijuana Myths Marijuana Facts: A review of scientific evidence. USA: Gotham City Printing, Inc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar